Rabu, 28 Oktober 2009

Laporan Prakerin

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah program dalam pendidikan yang dirancang untuk menguasai kemampuan kejuruan, sehingga siswa yang telah menyelesaikan pendidikannya ini siap mengemban tugas jika sewaktu – waktu tenaganya dibutuhkan.
Prakerin adalah bagian dari mata pelajaran kejuruan yang secara teoritis materinya setelah disajikan dalam bentuk praktek, dalam kaitannya dengan tujuan pendidikan yang ada disekolah. Prakerin di jadikan sebagai prasyarat bagi seorang siswa untuk memperoleh bekal khususnya dibidang kejuruan yang dipersiapkan untuk menjadi tenaga kerja dalam bidang keindustrian.
Permintaan tempat industri rumput laut yaitu tempat Buluri Indah mengapa ditempatkan disana? karena pertumbuhan rumput lautnya sangat bagus dan semakin meningkat dan sering terkontrol sehingga rumput lautnya semakin luas. Rumput laut banyak dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik, obat-obatan,makanan,dan minuman.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri
1. Memberikan pengalaman lapangan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan teoritis dilapangan.
2. Memberikan pengetahuan keterampilan sikap dan tingkah laku yang bermanfaat bagi siswa untuk membina dan mengembangkan kejujuran.
3. Memberikan bekal kepada siswa setelah menjadi seorang tenaga kerja.
1.3 Pelaksanaan prakerin
Prakerin / PSG adalah suatu bentuk pelayanan pendidikan keahlian profesional yang mendukung secara sistematik program pendidikan disekolah melalui kegiatan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja langsung didunia usaha , terarah untuk mencapai suatu langkah keahlian profesional dan kemandirian dalam bidang tertentu.
Pelaksanaan prakerin ini dilaksanakan pada tanggal 6 Juli – 6 Oktober 2009. Yang bertempat di Buluri Indah

1.4 Kegunaan Praktek Kerja Industri
1. Memperoleh pengalaman yang berkenaan dalam dunia bisnis.
2. Mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan pengolahan Prakerind dilapangan.
3. Memperlajari cara membudidayakan rumput laut.





















BAB II
PROSES KEGIATAN
2.1 Sejarah singkat tempat prakerin
Yang melatar belakangkan berdirinya budidaya rumput laut oleh kelompok burung laut pada 2 tahun lalu tepatnya bulan juli 2007.pada saat itu terjadinya musim paceklik ( tidak menentu ) yang berkepanjangan dari kami yang berprofesi sebagai nelayan Pancing yang tidak memiliki penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan kami sekeluarga, bertepatan pula pada saat itu terjadi prokontra antara nelayan pemancing dengan pebagan. Dengan demikian tersebut terjadi alternatif pemikiran sehingga dengan secepat waktu atau mungkin kami berkesimpulan mengambil langkah untuk menjadi petani budidaya rumput laut dengan alasan atau dasar pemikiran yang didasari oleh factor ekonomi sehingga dari kami ikut bergabung sekaligus terdaftar sebagai anggota koperasi Gapura palu dengan membentuk kelompok yang beranggotakan setiap kelompok 5 0rang kemudian selanjutnya kami mengajukan permohonan ke BANK MANDIRI dengan bentuk modal infestasi dengan hanya jaminan BPKB motor selanjutnya dengan permohonan yang di ajukan lewat mitra kerja koperasi Gapura sebagai kaki tangan dari BANK MANDIRI yang mengurusi administrasi anggota ke atas dan ke bawah.setelah itu turunlah peninjauan dari tim perbankkan (BANK MANDIRI) yaitu peninjauan alam lokasi, anggota dan jaminan.Dalam hal ini ketiga persyaratan tersebut memungkinkan, maka pada saat itu turunlah bantuan infestasi tersebut dengan bahan baku antara lain :
1. Tali jangkar perorangan 2 rol
2. Tali ris perorang 2 rol
3. Tali bentangan perorang 2 rol




2.1 Uraian kerja
2. 2. 1 Pemilihan Lokasi Jenis Eucheuma
Pemilihan lokasi budidaya rumput laut sebaiknya memperhatikan kondisi dasar perairan yang baik yaitu pasir bercampur tanah, batu dan terumbuh karang. Di mana tingkat kejernihan air berkisar antara 28- 34 (salinitas nilai optimum 33PPT) dengan salinitas (nilai optimum 33PPT) dengan suhu 25-27 °c Pergerakan air yang baik antara 20- 40 perdetik Kedalaman air yang paling bagus yaitu semakin dalam semakin bagus patokannya antara 745 m. lokasi aman dari jalur pelayaran dan aman dari kaki tangan manusia. Kotoran dan sampah-sampah pencemaran yang terbanyak dari darat dan dari sungai sebagai pencemaran air laut.

2.2 .2. Sebelum Penanaman
Sebelum melakukan penanaman perlu di lakukan pemeliharaan bibit dan memilih bibit yang subur, warnanya cerah, mempunyai percabangan yang banyak dan rimbun tekstur halus, tidak terdapat bercak dan thallus yang terkelupas.Memotong ranting yang ketiga dari atas sampai kebawah dengan meninggalkan batang, Bibit di ambil dari lokasi pembibitan. Ada cara penanganan bibit dalam pengangkutan yaitu bibit di angkut dengan perahu, lalu tetap pada tempat yang berair ( air laut) dengan menggunakan alat perlindungan/ pengalas.cara penyimpanan bibit sebelum ditanam yaitu pada tempat yang terlindung dengan menggunakan pengalas atau di masukan dalam karung dan di rendam kembali di laut.

2. 2. 3 Penanaman
Dalam proses penanaman metode yang kami gunakan yaitu metode long line. Jarak tanam antara 1½ meter atau 2 meter (bentangan)
antara titik 14 - 16 cm yang kami gunakan atau 20 cm Kelebihan dengan menggunakan sistem long line pada satu areal yang didukung oleh faktor
lingkungan, aman dari jalur pelayaran,aman dari kaki tangan manusia dengan kerja keras oleh yang bersangkutan. sedangkan kekurangan dari sistim long line dengan keterbatasan dana yang di miliki, keterbatasan pengadaan bibit yang dimiliki.
Ada beberapa keunggulan lain yang dimiliki eucheuma cottoni antara lain:
a. pemasaran lebih mudah
b. Harga lebih mahal
c. Kandungan karagenan lebih tinggi
d. Bau spesifik cenderung hilang
e- Dapat langsung di gunakan sebagai bahan baku
f. Thallus yang di miliki sangat rimbun

2. 2. 4 Gambar metode long line





2. 2. 5 Kelebihan Metode Long Line
Metode Long Line mempunyai kelebihan antara lain panjang areal mengikuti irama pantai,kemudian konstruksi bentangan mengikuti irama arus dan ombak. Selanjutnya metode ini dapat di pasang pada kedalaman ± 60 cm dari permukaan air pada saat air laut surut, dan yang paling bagus menurut pengalaman dan tehnis perikanan dengan kedalaman 5-35 meter. Juga metode long line tidak dapat di jangkau oleh semua orang kecuali menggunakan sampan berukuran besar. Long line mudah pekerjaannya dan praktis penggunaannya dengan menggunakan tali jangkar sebagai penahan dan setiap tali jangkar dilengkapi dengan pelampung untuk mempertahankan konstruksi yang tetap di atas permukaan air, kemudian tali ris berfungsi sebagai pengikat antar pelampung dengan pelampung lainnya. Kedudukannya sebagai pagar kebun. Kemudian ada tali bentangan berfungsi sebagai tempat tanaman bibit sekaligus menjadi pengatur jarak dan garis lurus, mudah dilihat dan dijangkau dengan jarak dekat maupun jarak yang jauh.

2. 2. 6 Kelemahan Metode Long Line
Adapun kelemahan metode long line yaitu dapat menggunakan bahan baku yang cukup besar dengan biaya yang tinggi ( harus pandai menggunakan alat secara ekonomis ).

2. 2. 7 Proses Pengerjaan
Langkah langkah pengerjaan dalam pembuatan dan Sekaligus pembibitan rumput laut saat hari pertama kerja adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b- Memotong ban bekas menjadi 2 bagian sebagai pengikat jangkar
c. Mengikat batu dengan ban bekas sebagai jangkar
d. Membentangkan tali media untuk membuat lokasi ukuran 60 X 40 m
e-Tali gantungan di masukan di tali bentangan dengan ukuran 2O cm untuk gantungan bibit
f. Memilih dan memotong bibit rumput laut yang rimbun percabangannya
g. Sebanyak 1500 titik pada 6 tali bentangan
h. Batu yang sudah jadi jangkar ditempatkan di sudut dan meletakkan pelampung utama.
i. Setelah lokasi atau lahan budidaya jadi, bibit rumput laut di bawah ke lokasi di mana di antara rumput laut harus diletakkan pelampung aqua berjarak sekitar 3 hingga 4 meter setelah penanaman selesai rumput laut tersebut hanya membutuhkan proses pertumbuhan dengan pemeliharaan perawatan dan pembersihan.

Selama praktek kerja industri kami menanam bibit rumput laut sebanyak 14.45 titik dengan 59 tali bentangan, 3 ton rumput laut yang di turunkan I di tanam, selama 50 hari pemeliharaan, saat pemanenan hasil yang dicapai dari 3 ton menjadi 10 ton hasil panen produksi.

2. 2. 8 Pemeliharaan
Dalam proses pertumbuhan thallus rumput laut memerlukan perawatan, pemeliharaan dan pembersihan dengan memperhatikan faktor sampah, rumput dan kayu - kayuan yang bertebaran di lokasi yang dapat menghambat pertumbuhan thallus, memperhatikan pelampung- pelampung pengaman bibit, pembersihan lewat tali ris, tali bentangan, khususnya rumput laut itu sendiri dengan faktor memperhatikan lumut, tali- tali dan penyakit ice- ice.Saat proses pemeliharaan, perawatan dan pembersihan,bibit sering terserang penyakit ice - ice. Berbagai macam penyakit disebabkan oleh curah hujan, arus yang membawa busa air, air
kuala yang membawa sampah dan kotoran Cara mencegah adanya penyakit ice- ice yaitu dengan cara penenggelaman bibit antara 75 cm - 1m dan dengan cara memotong bagian thallus yang terserang penyakit ice – ice

2. 2. 9 Panen dan Pasca Panen
Saat panen, umur pemanenan produksi sekitar 45- 50 hari sedangkan umur panen bibit sekitar 25- 35 hari,metode panen bertahap, tergantung dari sistem penanaman, panen secara bertahap langsung di angkat dengan tali bentangan kalau minimal 60 bentangan bisa di panen minggu ke 3, panen dengan tali bentangan di masukkan ke dalam penampungan dengan menggunakan pengalas dalam sistim pemeraman ( di anginkan) selama 1 hari 1 malam atau 2 hari 2 malam langsung ke pengeringan setelah airnya sudah kering atau tidak ada. Adapun yang harus dilakukan untuk mengetahui Rumput laut yang sudah kering adalah:
1. Untuk mengetahui rumput lautnya dalam bentuk kering dengan melihat bila satu - satu garamnya bermunculan,menandakan bahwa rumput lautnya sudah kering
2. Dengan cara memegang, bila rumput laut tersebut dipegang kemudian tidak ada lagi rasa basa itu belum kering, bila tidak melekat lagi ditangan itu menandakan sudah kering
3. Melihat kecerahan dan kejernihannya dengan perkiraan 97oc
Pengepakan sebaiknya menggunakan karung bersih/ karung baru, penyimpanannya pada tempat yang bersih yang terlindung dari panas dan udara / angin (digudangkan) pemasarannya terbuka (bagus) dengan harga yang tinggi dengan permintaan dunia dan pasar yang cukupb esar.

2.2 Faktor pendukung
Lokasi budidaya sebaiknya berdekatan dengan sarana dan prasarana perhubungan yang memadai untuk memudahkan dalam pengangkutan bahan, bibit, hasil panen pemasaran hasil panen-Kondisi social masyarakat yang kondusif memungkinkan berkembangnya usaha budidaya rumput laut antara lain :
1. Lokasi, areal/ tempat
2. Aman dari jalur pelayaran
3. Aman dari kaki tangan manusia
4. Ketersediaan bibit
5. Arus
6. Suhu
7. Alat dan bahan
8. tenaga kerja
9.Sarana, prasarana dan kondisi sosial masyarakat. Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan lokasi budidaya rumput laut adalah sebagai berikut :
a. Rumput laut
b. Refraktometer
c. Thermometer
d. Pelampung
e. Talijangkar
f. Tali ris
g. Tali bentangang/ gantunganb ibit

2.3 Faktor penghambat
Adapun faktor penghambat yang kami dapatkan dalam prakerin tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Perubahan suhu air
2. Perubahan salinitas akibat hujan
3. Tidak tersedianya alat untuk mengukur suhu,salinitas, kecerahan air
4. Kotoran dari pembuangan masyarakat
5. Permukaan air yang kotor
6. Substrat yang kurang baik untuk rumput laut



















BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pengalaman yang didapatkan penulis selama praktek kerja industri sampai penyusunan laporan ini penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari kegiatan praktek kerja industri (Prakerin), penulis dapat melihat langsung serta dapat mempraktekan sendiri bagaimana cara kerja yang baik dalam suatu perusahaan dengan memperhatikan kedisiplinan waktu maupun pekerjaan.
2. Dengan adanya data dalam laporan ini, maka kita sudah dapat membandingkan antara teori dan praktek ditempat melaksanakan kegiatan prakerin.

B. SARAN-SARAN
1. Penulis berharap pelaksanaan yang akan datang diutamakan kedisiplinan para siswa dalam melaksanakan Prakerin.
2. Para guru pembimbing dapat mengarahkan siswa dengan lebih baik.
3. Kerja sama antar sekolah dan industri lebih ditingkatkan lagi agar apa yang kita harapkan dapat dicapai.

Tidak ada komentar: